Postingan

Rumusan Kolektif dan Perdebatan yang Persuasif dalam Ijtihad Jama’i

Gambar
sumber gambar “ Proses ijtima’ yang didasarkan pada maqashid syariah dan maslahah  namun seringkali terfragmen pada perbedaan mashadir hingga memicu perdebatan tanpa dasar yang muktamat ” Ijtihad (اجتهاد) adalah suatu proses metodis dalam Islam yang melibatkan usaha seorang ulama atau kelompok ulama untuk menggali hukum-hukum syariat dari sumber-sumber primer, seperti Al-Qur'an dan Hadis, ketika ketiadaan petunjuk eksplisit atas suatu masalah tertentu. Proses ijtihad memerlukan pemahaman mendalam atas bahasa Arab klasik, konteks teks, serta kompetensi dalam menggunakan metode yang sahih untuk memperoleh kesimpulan hukum. Dalam konteks sejarah hukum Islam, ijtihad adalah proses yang mengaktifkan kemampuan intelektual dan spiritual untuk mencari keadilan dan kebenaran sesuai dengan maqasid syariah (مقاصد الشريعة) atau tujuan utama dari hukum Islam. Jama’i (جماعي) berarti "kolektif" atau "berjamaah", yang dalam konteks hukum Islam berarti melibat...

Bukunya Tak Pernah Dibaca

Gambar
sumber gambar   “yang meriak-riak bijak tanpa pernah membaca, lalu menjebak pengetahuan sebagai pengkremasian. membuka pemahaman tapi memilih tetap bodoh, mengira retorika kosong sudah cukup untuk dianggap pintar.”   Buat apa beli buku Kalau tak pernah dibaca, pamer di rak, alat penggugur simbol intelektual dari waktu yang dihabiskan merenung, berpikir, dan menyelami tiap kata tak cukup pikir buku itu hanya barang Gugatan sang halaman yang bilangnya terpendam Tak pernah disentuh Tanpa membaca seperti mengoleksi barang rusak tak lebih dari hiasan kosong yang mengundang tawa orang yang benar-benar tahu Benda antara dunia dan pikiran tak hanya alat peneguhan citra semu. Buku tak akan mengubah siapa kita kalau hanya dilihat, tak akan membuka pintu pengetahuan jika tak dibuka, jadi buat apa beli buku kalau tak pernah dibaca? hanya untuk merasa pintar tanpa usaha, hanya untuk mengelabui diri dan orang lain, karena pada akhirnya, buku ...

Ketidakpastian yang Terus Menghantui 'The Man Without Qualities' Robert Musil

Gambar
sumber gambar “Kebebasan yang tak berarti  kualitas yang kehilangan arti bagi hidup, makna, dan manusia” Robert Musil, seorang penulis Austria yang kerap diabaikan dalam kanon sastra arus utama, adalah sosok yang paradoksal dalam dunia sastra Eropa awal abad ke-20. Dikenal karena kepiawaiannya mengurai kompleksitas psikologis dan sosial, ia menghadirkan kritik mendalam terhadap masyarakat Austria-Hungaria yang berada di ambang keruntuhan. Lahir pada tahun 1880, Musil bukan hanya seorang novelis tetapi juga pemikir yang mendalami ilmu teknik dan psikologi, bidang yang di masanya tidak lazim dijembatani dengan sastra. Wawasan multi-disipliner inilah yang membuat karyanya sangat reflektif dan penuh perenungan eksistensial. Karyanya yang paling terkenal, The Man Without Qualities (Der Mann ohne Eigenschaften) , adalah magnum opus yang tak pernah ia selesaikan, terdiri dari dua volume besar dan satu volume ketiga yang berisi naskah tak tuntas. Novel ini, yang Musil mulai...

Sumpah Hukum di Pelataran Etika

Gambar
sumber gambar :  https://tinyurl.com/52tntjp3 Di pelataran ini, hukum bukan sekadar aksara yang terlukis di atas naskah, Melainkan janji yang tertanam di hati kita yang berani memikul beban tanpa takut resah, Desa Nanda, kau bukan sekadar nama dalam peta, tetapi sebuah teka-teki yang mengguratkan luka, Setiap langkah di jalanmu, membawa makna yang lebih dalam dari sekadar etika, Sebagai hakim yang bijak, kami dihadapkan pada dilema yang tak bertepi, tanpa suara yang gegabah, Namun sumpah kami terucap, di altar keadilan yang tak mengenal keluhan atau marah, Etika bukan sekadar pembatas, tapi fondasi yang menjaga keseimbangan agar tak meruah, Hukum di Desa Nanda, bukan sekadar peraturan, tetapi nafas yang kami hirup tanpa menyerah. Di pelataran etika, kami bersumpah untuk menelusuri setiap jejak, Menelaah setiap pasal, setiap detik, mencari makna di balik kata yang tak lagi lemah, Desa Nanda, kami berjanji untuk menjaga nurani, tak terjatuh dalam gelap...

Questions Without Answers

Gambar
sumber gambar “could only laugh —a loud, directionless laugh —born from the realization   that he knew nothing, and perhaps never would” Sat back down, staring out the open window, feeling the breeze brush against his face. In that stillness, he discovered a silence he never anticipated one that was born not from an answer, but from the acceptance of an ever-present uncertainty. The young man slumped deeper into his chair, which had begun to show the wear of time, a cigarette burning between his fingers. Its smoke rose, drifting upward like the aimless thoughts that wandered in his mind. He inhaled deeply, feeling the flame kiss the end of the cigarette, burning more than just tobacco—burning his consciousness, unraveling the complexities hidden within his thoughts. For some inexplicable reason, despite the room remaining still, his heart felt suffocated, filled with a clamor left unspoken. Why does my mind churn so loudly, scattering in every direction, while t...