Fanatisme Islam & Truth Claim seputar "Al fikroh al Najiyah"
''barangkali memang kerap sering terjadi, dengan perbedaan pendapat yang tidak bisa di pungkiri. Claim kebenaran disetiap nuansa perjalanan jadikanlah sebagai spirit toleran dan perdamaian!"
apakah sebuah karakteristik pola pikir rasional menjadi sumber pemikiran setiap manusia? ataupun sebuah petunjuk yang di cari senantiasa menjadi sumber pemikiran yang selalu di junjung tinggi?lalu modal modal yang kuat mengserta mertakan terhadap tubuh untuk berdiri? perbedaan pandangan yang justru menjadi masing masing kekuatan untuk saling menyerang? menopang ataupun menyisakan dalam ukuran tubuh yang dibawa berdasarkan pikir yang telah di dapatkan dari kerja kerja fungsi pikir itu sendiri? sejauh atau sedekat itukan terhadap claim kebenaran yang diyakininya? kemudian siapakah yang berhak merumuskan hukum islam dan dimensi tasyri' sangat terperinci dengan segala hal yang sesuai dengan semangat zaman ini? apakah hanya orang yang berwawasan agama tinggi yang berhak untuk melakukan simulasi dan manusia lemah hanya dituntun untuk taqlid mengikuti? Orang orang khusus dalam keilmuan ataukah orang orang asing yang tidak memiliki hubungan dengan umat ini dan dimensi fundamental lainnya sebagai delegasi esensi?
ada kenyataan lainnya yang tidak dapat diperselisihkan bahwa masyarakat muslim cenderung mengalami perbedaan di kalangan mereka tersendiri, baik yang terjadi pasca rosul wafat, masa sahabat, para pemuka madzhab dan ulama disetiap masanya. tidak sering pun yang terdakadang masyarakat muslim yang mengkafirkan ke muslim lainnya karena berbeda dengan wilayah keyakinannya, meskipun demikian yang mana tidak ada hukum bagi kenyataan yang jarang terjadi yang seolah olah ia merepresentasikan pandangan sesuai dengan ulama yang ia yakininya sehingga tidak menjadi sebuah hal yang aneh yang tidak berdasarkan kecuali dalam khayalan penggagasnya.
Hadirnya kitab "Al-Farqu Baina Al-Firaq wa Bayanu Al-Firqati An-Najiyati Min Hum" mengajak kita untuk memahami dan mendalami arus-arus dalam Islam, baik yang dianggap sesat atau tidak, dengan tetap berpegang pada Al-Qur'an dan Sunah sebagai pijakan. Sebagai permulaan, Imam Baghdadi menyampaikan hadits iftiraq, Ada tiga hadis iftiraq yang disebutkan salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan melalui Abu Daud dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda yang artinya: “Yahudi akan terpecah menjadi 70 perusahaan, dan Nashara akan terpecah menjadi 72 perusahaan sedangkan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga organisasi”.
Menjelaskan tentang bagaimana umat Muhammad memperhatikan dapat dipecah menjadi tujuh puluh tiga organisasi. Baginya, cikal bakal perpecahan dalam bingkai umat Islam sesungguhnya bermula dari perbedaan pendapat tentang wafatnya nabi Muhammad ada yang mengira nabi tidak wafat hanya Allah yang mengangkatnya seperti Nabi Isa bin Maryam. Namun anggapan ini ditentang oleh Abu Bakar dengan dalil Al-Qur'an; “Innaka mayyitun wa innahum mayyituun”, (ar-Rumm: 30).
Tak berhenti sampai di sini, pendapat mereka pun berubah-ubah terkait lokasi pemakaman nabi Muhammad orang Mekkah ingin nabi dimakamkan di tempat kelahirannya (Mekah) yang juga merupakan wilayah di mana ia diutus, kiblat umat Islam dan makam kakeknya Ismail as namun penduduk Madinah menginginkan nabi dimakamkan di Madinah, tempat hijrahnya (sekitar kejayaan).
Perbedaan ini tetap ada dalam menentukan pembagian perbedaan golongan layaknya Qadariyah, Khowarij, Rafidhoh dan sebagainya. hingga sampai di sini menjadi 73 usaha seperti yang disabdakan Nabi. Dengan rincian; 20 firqah dari kelompok Rawafid, 20 firqah dari organisasi Khawarij, 20 firqah dari organisasi Qadariyah, 5 firqah dari organisasi Murjiah, 3 firqah dari kelompok Najjariyah, Bakariyah, Dharariyah, Jahmiyah, dan Karamiyah. bahkan sebagai firqah terakhir (tujuh puluh tiga) adalah Ahlusunnah wal Jama'ah. Imam Baghdadi berturut-turut menyebutkan firqah-firqah tersebut. Jika sebelumnya Imam Baghdadi hanya menyebutkan firqah-firqah ini secara global, maka dalam 1/3 kebangkrutan ia menjelaskannya secara detail dan membongkar keahlian dan aliran masing-masing sekte dari berbagai komponen; baik dari segi aqidah, ideologi maupun ajaran.
Selanjutnya, bahwa lembaga-lembaga yang mengatasnamakan Islam ada kurang lebih 15 firqah yang didefinisikan secara aktual dan detail dalam Firqah Ahlussunnah wal Jama'ah. Firqah ini dikenal sebagai Nabi. di dalam hadits karena ini; “Bani Israel akan terpecah menjadi 71 golongan, dan manusiaku akan pecah menjadi 72 golongan, mereka semua akan masuk neraka kecuali satu, yaitu al-jama’ah”. (Ibn Majah). Lalu muncul pertanyaan, siapa jama'ahnya? Dalam hadits lain diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Thabrani “ma ana alaihi al-yauma wa ashabie, (seseorang yang bersamaku dan sahabatku)”.
Ditulisan ini aku yang memang bukan orang religius yang kuat apalagi taat, melainkan hanya sekedar bagian dari muslim yang tidak meninggalkan berupaya mengikutsertakan untuk memberikan respon terhadap hantu hantu Islam yang menggerutu tatkala mencoba membuka pintu. Mengambil sebuah kutipan berharga sesosok ilmuan Yaman besar, Sholeh Al Maqbili dalam karyanya yang ia beri judul "Al Ilm Al Syamikh fi itsar Al Haqq ala Al aba wa Al Masyayikh",(hal.444) yang di kutip dari syekh Al Bani dalam sumber sebelumnya lalu di dalamnya terdapat hal yang mendorong kita untuk mencoba menafsirkan makna kata Al fiqroh dan Al Millah. Lalu ia nyatakan "bahwa hadits perpecahan untuk menjadi 73 golongan memiliki riwayat yang banyak lalu saling menguatkan antara satu sama lainnyasehingga tidak ada aspek apapun yang dapat meragukan maknanya", sebuah bentuk kata yang meriwayatkan "semua dineraka kecuali satu kelompok" telah dapat diketahui bahwa yang satu ialah umat yang terbaik dengan harapan mereka yang akan menjadi separuh ahli surga, meskipun mereka yang berasal dari seluruh setiap bangsa. Sedangkan sebagian lainnya menakwilkan dalam menyatakan "telah diketahui bahwa dalam maksud dari Al fiqroh Al najiyah (golongan yang selamat) tidak berarti bebas terhadap beberapa perangkat dalam perbedaan pendapat, karna hal itu terjadi di kalangan sahabat terkemuka dalam susunan yang berbeda dari pencetusnya dengan mengungkapkan berbagai kreativitas pemaknaan terjadi pada berbagai wujud persoalan penting yang disusun menjadi kekacauan besar yang seolah olah tidak terbatas. Meskipun hal tersebut yang tidak menunjukan secara khusus pada sebuah
kelompok yang telah membentuk sebuah partai dan dicela kembali oleh sebagian mereka, serta berbeda dari pendapat dengan kelompok lain dengan sejumlah persoalan yang lainnya juga.
Kemudian beberapa jawaban dengan bermacam varian bentuk yang mencoba menetralisir keadaan, membuat klasifikasi bahwa ' Manusia itu terbagi menjadi kelompok umum dan khusus'. sebuah generasi yang mendatang lalu sama juga seperti pendahulu mereka, layaknya kaum perempuan, hamba sahaya, para buruh tani dan golongan lainnya juga yang sama sekali tidak berkaitan dengan hal tersebut secara khusus dengan kasih sayang Tuhan yang meliputi umat Islam karena sebagian daripada mereka sebagian dari kelompok masyarakat umum yang berasal dari generasi baru dan zaman terdahulu sedangkan kelompok khusus ialah pada masa masa silam yang mengharapkan sebuah kasih sayang dari Tuhannya terhadap sistem nilai yang diharapkannya terkhusus tentang persoalan persoalan keakhiratan meskipun pada hakikatnya kasih sayang tuhan meliputi segala ciptaan yang ada di alam.
Sebuah intisari dari tulisan ini, bahwa fanatisme dalam diri sudah seharusnya di hilangkan lalu kebenaran (relativitas murni) tersediri ialah ketika kita yang terus membenahi bahwa keadilan ada dalam pikiran dan hati, Kalaupun layaknya melihat sisi netralitas dan objektivitas maka sisi reformasi ataupun revolusi pembebasan
karna dinyatakan dalam cita cita terbesar adalah mewujudkan tujuan tujuan revolusi selama priode tersebut hingga saat ini dengan tujuan belum terwujud dan menampakan kristalisasi metode gerakan yang realistis bagi kalangan kaula muda Islam.
Wallahu 'alam bishowab
Sekian dulu.
Daftar Pustaka;
-Abu Mansur Abdi Al-Qahir bin Thahir bin Muhammad Al-Baghdadi (w. 429 H / 1037 M), Al-Farqu Baina Al-Firaq wa Bayanu Al-Firqati An-Najiyati Min Hum Darus Salam Cairo cetakan pertama 2010
-Kitab Risalah Ahlu Sunnah waljamaaah
Komentar
Posting Komentar